El Clasico akhir pekan lalu menghadirkan drama, emosi, dan kontroversi seperti biasanya. Namun, di balik semua sorotan itu, ada satu hal menarik yang luput dari perhatian.

Nama Franco Mastantuono tak muncul sama sekali dalam daftar pemain Real Madrid melawan Barcelona. Pemain berusia 18 tahun asal Argentina itu bahkan tidak duduk di bangku cadangan.

Padahal, ia disebut sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di skuad Los Blancos. Keputusan Xabi Alonso untuk tak menyertakannya menimbulkan tanda tanya besar.

Meski ada anggapan Alonso ingin melindungi sang pemain muda dari tekanan laga besar, faktanya Mastantuono tampak mulai kehilangan tempat di tim utama.

Menurunnya Peran Mastantuono

Menurut laporan AS, menit bermain Mastantuono terus menurun dalam beberapa pekan terakhir. Ia hanya tampil enam menit saat menghadapi Juventus, jauh dari ekspektasi publik.

Dalam laga tersebut, Alonso lebih memilih Brahim Diaz di sisi kanan — posisi yang sebelumnya bisa saja diisi oleh Mastantuono. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan pelatih mulai bergeser.

Saat menghadapi Barcelona, Brahim kembali menjadi pemain pengganti pertama. Situasi ini menandakan bahwa Mastantuono harus berjuang lebih keras untuk mendapatkan kembali peran pentingnya.

Xabi Alonso Masih Menaruh Kepercayaan

Meski posisinya mulai tergeser, Alonso disebut masih menaruh keyakinan besar pada sang gelandang muda. Pelatih asal Spanyol itu berencana memberi kesempatan lagi dalam laga melawan Valencia.

Musim ini, Mastantuono sudah tampil dalam 11 pertandingan di semua ajang dan delapan kali menjadi starter. Namun, performanya menurun setelah mencetak gol pertamanya melawan Levante.

Dalam dua pertandingan terakhir melawan Atletico Madrid dan Getafe, Mastantuono hanya mencatat dua tembakan tepat sasaran dan lima dribel sukses. Angka ini menunjukkan perlunya konsistensi lebih baik.

Masih Ada Keyakinan di Real Madrid

Meski performanya belum stabil, pihak klub tetap percaya Mastantuono akan bangkit. Ia masih dianggap bagian penting dari proyek jangka panjang Real Madrid.

Pemain berusia 18 tahun itu disebut memiliki mental dan etos kerja kuat, dua hal yang dibutuhkan untuk berkembang di klub sebesar Madrid. Waktu bermain mungkin berkurang, tapi kepercayaan belum hilang.

Jika mampu menunjukkan perkembangan dalam latihan dan kesempatan berikutnya, Mastantuono diyakini bisa kembali menjadi andalan di lini tengah. Dukungan klub masih penuh untuk masa depannya.

Sumber: Madrid Universal