
Menjadi kapten dari Liverpool adalah mimpi seorang Trent Alexander-Arnold. Tapi itu dulu.
Kini mustahil baginya untuk menjadi kapten klub kebanggaan kota Liverpool tersebut. Sebab ia telah memutuskan untuk cabut dari Anfield begitu kontraknya berakhir pada Juni 2025 nanti.
Trent sudah menghabiskan waktunya selama 20 tahun di Liverpool. Ia merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk keluar dari zona nyaman dan mencari pengalaman baru.
Ia pun berharap para suporter bisa menerima keputusannya tersebut. Kini, Trent dikabarkan akan segera merapat ke raksasa Liga Spanyol, Real Madrid.
Berkat Lotre
Trent Alexander-Arnold adalah warlok alias warga lokal asli Liverpool. Ia tumbuh besar di kawasan West Derby.
Menariknya, ia bisa gabung Liverpool bukan karena scout yang melihat performanya langsung di atas lapangan. Ia gabung The Reds karena lotre.
Saat usianya masih enam tahun, ada kamp pelatihan musim panas yang digelar oleh akademi Liverpool. Mereka mengundang sejumlah siswa yang bersekolah di kotak tersebut melalui sebuah lotre.
“Mereka mengirim enam atau tujuh undangan ke sekolah saya. Tujuannya adalah untuk mendorong pemain muda bermain sepak bola,” kenang Trent via BBC.
“Setiap anak ingin ikut, jadi nama-nama dipilih dari topi dan nama saya pun keluar. Saya pergi ke sana pada hari Sabtu bersama ibu, gugup sekali – bersemangat, tidak bisa tidur,” sambungnya.
“Saya gugup untuk melihat apakah saya akan cocok, apakah saya bagus atau tidak. Saya pergi ke sana pada pagi hari dan pada jam-jam pertama, salah satu anggota staf mendatangi ibu saya dan berkata: ‘Bisakah Anda mulai membawanya dua atau tiga kali seminggu?'”
Bek Terbaik di Dunia
Trent Alexander-Arnold menjalani debutnya di Liverpool pada 2016 silam di bawah asuhan Jurgen Klopp. Trent kemudian mencatatkan sejumlah prestasi gemilang di atas lapangan.
Ia menjadi pemain termuda yang menjadi starter di dua final Liga Champions secara beruntun pada 2019 silam ketika dimainkan lawan Tottenham. Trent kemudian membantu The Reds meraih beberapa gelar tambahan, termasuk gelar Premier League.
Trent juga menjelma menjadi salah satu bek kanan terbaik di dunia. Selain itu ia sekarang menetapkan standar yang amat sangat tinggi untuk bek sayap. Bahkan ia bisa dibilang telah mendefinisikan ulang peran bek sayap dalam sepak bola modern.
Mimpi Besar Trent di Liverpool
Meraih gelar memang menjadi impian banyak pemain, termasuk Trent. Namun pada 2019 silam, ia mengaku ada satu mimpi lebih besar yang ingin ia wujudkan.
“Saya tidak malu mengatakan bahwa adalah impian saya. Apakah itu terwujud atau tidak, itu bukan urusan saya; saya tidak memilih siapa yang menjadi kapten,” ujarnya.
“Tetapi itu adalah sesuatu yang ingin saya lakukan suatu hari nanti. Menjadi kapten Liverpool adalah sesuatu yang selalu saya impikan dan itu adalah sesuatu yang memotivasi saya,” tegasnya.
“Saya selalu menjadi pemain Liverpool, Liverpool selalu menjadi rumah saya. Saya tidak pernah berpikir untuk pindah klub,” koar Trent.
Trent Gadaikan Mimpinya Demi Madrid
Namun kini, setelah enam tahun, pikiran Trent Alexander-Arnold sudah tidak sama lagi seperti sebelumnya. Ia menggadaikan mimpinya menjadi kapten Liverpool, demi Real Madrid.
Padahal sekarang Trent sudah menjadi wakil kapten di skuad Liverpool. Ia menjadi deputi bagi Virgil van Dijk. Dalam tempo dua tahun ke depan, ia akan resmi menggantikan defender asal Belanda tersebut.
Madrid sudah mengejar Trent sejak awal tahun 2024 lalu. Ia digadang-gadang akan jadi penerus Dani Carvajal di skuad Los Blancos.
Jika jadi pindah ke Madrid, belum ada jaminan Trent bakal sukses seperti di Liverpool. Ia akan menghadapi gaya sepak bola dan budaya yang berbeda di Spanyol.
Akankah ia sukses seperti Steve McManaman? Atau bakal bernasib seperti Michael Owen?