Franco Mastantuono resmi bergabung dengan Real Madrid bertepatan dengan perayaan ulang tahunnya yang ke-18, Kamis (14/8) waktu setempat. Keputusan gelandang berbakat tersebut untuk memperkuat Los Blancos ternyata sangat dipengaruhi oleh komunikasi langsung dengan pelatih Xabi Alonso.

Real Madrid berhasil mengalahkan persaingan ketat dari PSG dalam memperebutkan tanda tangan bintang muda River Plate ini pada Juni lalu. Sesuai regulasi yang berlaku, proses peresmiannya baru dapat dilakukan setelah pemain tersebut menginjak usia 18 tahun.

Dalam sesi jumpa pers, Mastantuono mengungkapkan bahwa panggilan telepon dari Alonso menjadi faktor krusial yang memperkuat tekadnya untuk menuju Santiago Bernabeu.

Telepon Xabi Alonso yang Jadi Penentu

Mastantuono menceritakan betapa bermaknanya saat Alonso menghubunginya secara personal. “Pelatih menghubungi saya. Itu sangat penting bagi saya karena dia menunjukkan kepercayaan yang besar,” ungkapnya.

Meskipun enggan mengungkap detail percakapan tersebut, ia menekankan bahwa momen itu memberikan dampak yang signifikan. “Tentu saja itu percakapan pribadi, tapi sangat memengaruhi saya. Cara beliau melakukannya sangat berarti,” jelasnya.

Sebelum Madrid mengambil langkah, Mastantuono hampir merapat ke PSG. Bahkan, ia telah melakukan komunikasi langsung dengan pelatih Luis Enrique.

Pesan dari Luis Enrique

Ketertarikan PSG terhadap Mastantuono bukan sekedar wacana belaka. Pemain termuda yang pernah memperkuat timnas Argentina di pertandingan kompetitif ini mengaku mendapat respon positif dari Luis Enrique.

“Ya, benar banyak tim yang tertarik pada saya, dan saya sangat menghargainya,” tutur Mastantuono. “Saya beruntung bisa berbicara dengan Luis Enrique. Dia sangat jelas menyampaikan pesannya.”

“Saya menghargainya dan mengucapkan selamat atas kemenangan di Piala Super Eropa kemarin. Dia pelatih hebat, semua rasa hormat dan apresiasi saya untuknya.”

Namun pada akhirnya, komunikasi personal dari Alonso dan kesempatan bermain di klub impian menjadi faktor utama yang menentukan pilihannya jatuh ke Madrid.

Mimpi dan Peran di Real Madrid

Acara peresmian Mastantuono berlangsung di Valdebebas, dihadiri oleh Presiden Florentino Perez yang memujinya sebagai salah satu bakat terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Perez bahkan menyebut nama legenda Alfredo Di Stefano, yang juga pernah berseragam River Plate dan Madrid.

Mastantuono sendiri mengaku akan bermain dengan semangat seorang penggemar di lapangan. “Bergabung dengan Real Madrid adalah mimpi. Saya pemain menyerang, kaki kiri, dan hampir selalu bermain di sisi kanan,” paparnya.

Ia mengakhiri pernyataannya dengan komitmen singkat namun penuh keyakinan. “Saya tidak suka banyak bicara tentang diri saya, biar orang lain yang menilai. Tapi saya akan memberikan segalanya agar fans Real Madrid bisa merasa terhubung dengan saya.”